Menurut laporan terbaru, Apple telah berkolaborasi dengan Alibaba untuk membawa fitur kecerdasan buatan (AI) ke iPhone di pasar China. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan di wilayah tersebut yang mengalami penurunan akhir-akhir ini akibat persaingan sengit dari merek lokal seperti Xiaomi, Oppo, dan Huawei yang juga menawarkan fitur AI pada produk mereka. Apple juga mempertimbangkan kerjasama dengan perusahaan lain seperti Baidu dan Tencent, namun model AI mereka tidak sesuai dengan standar Apple.

Alibaba Group, perusahaan teknologi asal China yang fokus pada e-commerce, ritel, internet, dan teknologi lainnya, telah banyak berinvestasi dalam pengembangan AI. Dengan jumlah data konsumen yang besar dan keahlian dalam bidang AI, kerjasama antara Apple dan Alibaba di Tiongkok diprediksi akan berjalan lancar.

CEO Apple, Tim Cook, sebelumnya mencatat peningkatan penjualan di pasar di mana Apple Intelligence telah diluncurkan selama panggilan pendapatan kuartal pertama tahun 2025. Meskipun total pendapatan perusahaan tumbuh 4% secara keseluruhan, penjualan di China mengalami penurunan 11,1% tahun ke tahun selama periode yang sama.

Analisis dari Morgan Stanley menunjukkan bahwa kolaborasi antara Apple dan Alibaba memiliki potensi untuk membalikkan tren penjualan yang menurun di China. Fitur AI yang ditawarkan telah diajukan ke otoritas regulasi China untuk mendapatkan persetujuan yang diperlukan sesuai dengan peraturan internet dan data yang ketat di negara tersebut.

Saat ini, Apple Intelligence telah tersedia di sebagian besar wilayah di dunia, kecuali Tiongkok dan Uni Eropa, dengan dukungan bahasa Inggris (Australia), Kanada, Irlandia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat. Apple berencana untuk menambahkan dukungan untuk lebih banyak bahasa seperti Mandarin, Inggris (India), Inggris (Singapura), Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Portugis, Spanyol, Vietnam, dan lainnya melalui pembaruan perangkat lunak pada bulan April ini.