Dugaan Skandal 11 Guru Besar Bikin Akreditasi ULM Turun dari A ke C

Akreditasi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan turun dari A ke C karena ada 11 guru besar yang dicopot terkait skandal jurnal abal-abal. Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Ari Purbayanto mengonfirmasi penurunan tersebut. Tapi, pemerintah memberi kesempatan kepada ULM untuk mengajukan reakreditasi.

“Ya, memang turun dari A ke C. Tapi, ULM masih bisa wisuda dulu dengan peringkat A. Setelah wisuda, BAN-PT akan menetapkan peringkatnya menjadi ‘Baik’,” kata Ari kepada CNNIndonesia.com.

Ari menyebut jika semua standar permohonan reakreditasi ULM melebihi penilaian, maka peringkat akreditasinya bisa menjadi Baik Sekali atau Unggul. Peringkat Unggul, Baik Sekali, dan Baik menggunakan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi (IAPT) 3.0 dan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0.

Perubahan peringkat akreditasi dari A, B, C menjadi Unggul, Baik Sekali, dan Baik diatur dalam Peraturan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN PT) No 1 Tahun 2020. IAPT 3.0 berlaku sejak 1 Oktober 2018, sedangkan IAPS 4.0 berlaku sejak 1 April 2019.

“ULM punya waktu dua bulan hingga 9 November 2024 untuk mengajukan reakreditasi,” tambahnya.

Rektor ULM Ahmad Alim Bachri memastikan akreditasi A tidak akan dicabut permanen. ULM hanya mendapat surat peringatan karena pembatalan SK guru besar sejumlah dosen. Tim reakreditasi sudah dibentuk untuk menyelesaikan borang akreditasi dalam satu bulan ke depan.

Ahmad juga telah mengajukan pemecatan oknum yang diduga terlibat sebagai mafia jurnal. Proses pemecatan dilakukan langsung ke kementerian di Jakarta.

Untuk mencegah hal serupa terjadi lagi, ULM telah memperbaharui prosedur pengajuan kenaikan pangkat fungsional dosen. Mereka juga membentuk publication management center untuk menyaring publikasi jurnal.

Beberapa mahasiswa melakukan protes karena kecewa dengan penurunan akreditasi ULM. Stella Valentina mengatakan tawaran pekerjaan di bidang seni tiba-tiba dibatalkan karena turunnya akreditasi ULM.

Haura Asfiya juga merasa kecewa saat ditanya oleh orang tua dan kerabat tentang penurunan akreditasi ULM. Dia khawatir sulit mencari pekerjaan setelah lulus.

Meskipun ada penurunan akreditasi, ULM tetap berusaha untuk memperbaiki diri. Semoga dengan reakreditasi, ULM dapat kembali menjadi universitas yang unggul dan memberikan kesempatan yang baik bagi para mahasiswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *