Ratusan Warga Desa Tluwah Diduga Keracunan Makanan Mengalami Demam-Muntah

Ratusan warga Desa Tluwah, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati diduga mengalami keracunan makanan dari hajatan yang mereka hadiri. Mereka mengalami gejala demam, mual, dan muntah. Menurut informasi dari detikJateng, Puskesmas telah mendirikan posko kesehatan di Balai Desa Tluwah untuk menangani kasus ini. Pada Rabu (25/12), banyak warga yang merasa tidak enak badan datang bergantian ke Balai Desa.

Kaur Kesejahteraan Desa Tluwah, Dewi Yuliani, mengatakan bahwa sebanyak 138 orang diduga mengalami keracunan makanan. Delapan orang dirawat di RS Budi Agung, 18 orang di Puskesmas Juwana, dua orang di RSUD RAA Soewondo, dan empat orang di RS Mitra Bangsa. “Pagi ini ada dua orang di Puskesmas Juwana dan 97 orang mendapatkan penanganan rawat jalan,” ujar Dewi saat diwawancarai pagi ini di lokasi kejadian.

Dewi menerima laporan tentang dugaan keracunan makanan pada Selasa (24/12) sore kemarin. Awalnya, beberapa warga mulai merasakan gejala sakit seperti demam dan muntah. “Kemudian saya periksa ke RS Budi Agung dan ternyata banyak warga saya yang sudah ada di sana. Kemudian kami periksa lagi di puskesmas dan ada dua orang yang mendapatkan penanganan rawat jalan,” jelasnya.

Setelah melihat banyaknya orang yang dirawat di RS Budi Agung, pemerintah desa bersama Puskesmas Juwana melakukan pengecekan lapangan. Hasilnya, banyak warga yang masih mengalami demam dan muntah belum mendapatkan penanganan medis. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk mendirikan posko kesehatan di balai desa.

“Setelah kami melakukan pengecekan di desa bersama pemerintah desa, ternyata sudah banyak warga yang mengalami kondisi yang sama, seperti menggigil karena demam, muntah, dan diare,” tambahnya. “Banyak yang belum mendapatkan pengobatan, maka kami berkoordinasi dengan puskesmas dan semua bidan dikerahkan untuk memberikan bantuan dari sore hingga jam 23.00 malam.”

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia, mengatakan bahwa tim kesehatan langsung bergerak cepat untuk menangani kasus dugaan keracunan makanan ini. “Kami menduga bahwa kasus ini terjadi secara massal akibat konsumsi makanan, dan kami sedang mencari tahu makanan apa yang menyebabkan keracunan, seperti lontong opor ayam dan sambal goreng,” lanjutnya.

Dengan adanya penanganan cepat dari pihak berwenang, diharapkan semua warga yang mengalami keracunan makanan dapat segera mendapatkan perawatan yang tepat. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi makanan, agar terhindar dari keracunan yang tidak diinginkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *