Bisnis di seluruh dunia pada Jumat lalu dilanda gangguan IT yang cukup parah, termasuk munculnya “layar biru kematian” pada komputer Windows. Gangguan ini disebut sebagai salah satu yang paling luas dalam beberapa tahun terakhir. Menurut TechCrunch, gangguan ini banyak disebabkan oleh pembaruan dari perusahaan keamanan CrowdStrike.
Dampak dari gangguan ini dirasakan oleh berbagai perusahaan di berbagai sektor, mulai dari bank, jaringan makanan, hingga rumah pialang. Bahkan organisasi berita, jaringan kereta api, dan maskapai penerbangan juga terdampak. Di Inggris, Bursa Saham London, bandara Edinburgh, dan Ryanair melaporkan adanya gangguan dalam layanan mereka. Sementara maskapai India seperti IndiGo, Akasa, dan SpiceJet juga mengalami masalah dengan sistem check-in mereka di beberapa bandara.
Bandara Hong Kong dan Delhi juga tidak luput dari gangguan ini. South China Morning Post melaporkan bahwa bandara Hong Kong mengalami “kekacauan internasional” akibat gangguan ini. Penyiar berita Sky News di Inggris juga mengalami kesulitan dalam siaran langsung pagi itu. Bahkan layanan perbankan di Selandia Baru juga terkena dampaknya.
Banyak pelanggan melaporkan bahwa mereka tidak dapat memulai ulang komputer mereka akibat masalah ini. Gangguan ini terjadi tak lama setelah Microsoft mengonfirmasi masalah dengan aplikasi Microsoft 365 pada Kamis malam sebelumnya, yang memengaruhi beberapa maskapai penerbangan termasuk Delta dan United.
Menariknya, gangguan ini sepertinya bukan disebabkan oleh serangan siber. Beberapa bisnis dan pakar keamanan menyalahkan perusahaan keamanan CrowdStrike, dan perusahaan energi Australia AGL bahkan secara langsung menyalahkan pembaruan dari perusahaan tersebut.
CrowdStrike sendiri belum memberikan komentar terkait hal ini. Begitu juga dengan Microsoft yang juga tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Sebuah moderator di subreddit CrowdStrike mengatakan bahwa perusahaan sedang menyelidiki penyebab dari gangguan ini.
Perusahaan keamanan CrowdStrike sendiri turun lebih dari 14 persen dalam perdagangan pra-pasar pada hari Jumat. Semoga masalah ini segera terselesaikan dan tidak terjadi lagi di masa mendatang.