Sebanyak 140 orang di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten, harus mengungsi karena banjir. Mereka sementara tinggal di Sekolah Dasar Negeri 4 Pagelaran dan musala. “Jumlah totalnya ada 140 orang,” ujar Iding, Koordinator pengungsi, ketika kami menemuinya di lokasi pada Sabtu (7/12/2024). Iding menyebutkan bahwa warga sudah tinggal di tempat pengungsian selama lima hari. Beberapa dari mereka sudah mulai membersihkan rumah mereka yang terkena dampak banjir. “Sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing, tapi mereka tetap tidur di pengungsian pada malam hari,” katanya.
Iding juga mengungkapkan bahwa para pengungsi menghadapi berbagai kendala. Mulai dari minimnya penerangan hingga kurangnya petugas medis yang siap siaga. Dia berharap agar tim medis bisa standby selama 24 jam karena banyak pengungsi yang sudah mulai merasakan gejala penyakit seperti kulit, demam, dan muntah-muntah. “Hampir 80 persen dari mereka terkena penyakit kulit,” tambahnya.
Dengan status siaga darurat bencana yang telah dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten Pandeglang, Iding berharap respon yang lebih baik dari pihak terkait di lapangan. “Harusnya responnya lebih baik. Sangat disayangkan bahwa meskipun sudah ada status darurat bencana, namun kondisi di lapangan tidak mendukung dengan tim medis yang tidak siap siaga 24 jam,” ucapnya.
Situasi ini tentu membutuhkan kerjasama dan dukungan dari semua pihak untuk membantu para pengungsi yang sedang mengalami kesulitan. Semoga bantuan dan perhatian lebih dapat segera diberikan agar para pengungsi dapat kembali ke kehidupan normal mereka dengan cepat. Terima kasih atas perhatiannya.